Assalamulalaikum wr.wb
Hai teman-teman...
Saya akan menceritakan kisah singkat
hidup saya dari kecil hingga saat ini.....
Baiklah,
Nama saya Aulia Diana Devi, biasa dipanggil devi, saya lahir pada tanggal 4
juni 1997 di tegal mukti, tepatnya di kecamatan negeri besar kabupaten way
kanan. Saya lahir dari kedua orang tua saya yang sangat menyanyi saya. Nama
ayah saya adalah “
imam kahfi “
sejak kecil saya di biasakan memanggil ayah saya dengan sebutan “papa” dan ibu saya bernama “yamini” saya memanggilnya dengan sebutan “ibu” . Masa kecil saya tidak jauh beda
dengan anak –
anak kecil lainnya,artinya normal, tidak lain dari yang lain...
Ketika
itu orang tua ku menikah pada tahun 1991 , yah , di tahun itu saya memang belum
lahir, karna pada tahun itu setelah bebrapa bulan pernikahan orang tuaku lahirnya
seorang bayi laki-laki yakni kakakku sendiri. Ia bernama “ filial saadillah “ aku denggannya berjarak 5 tahun dulu
barulah lahir aku, sang anak perempuan yang sangat manis dan manja.
Pada masa saya masih bayi, saya di asuh
oleh ibu saya sendiri, beliau sangat sayang pada saya karena saya adalah anak perempuannya satu – satunya dikeluargaku. Beranjak pada umur 2 – 3 tahun saya baru bisa berbicara, dan
yang lucunya pada saat saya baru bisa ngmong saya selalu memanggil papa dan ibuku
dengan diawali kata “sang”, jadi sang papa/sang ibu...haha,, saya
sendiri juga tidak tahu apa
sebabnya,,mungkin karena dengar dari televisi atau gimana, saya juga tidak
tahu sampai sekarang.
Setelah saya berumur 6 tahun, saya
masuk sekolah TK (Taman Kanak –
kanak) tunas muda yang berada di desa saya sendiri yakni tegal mukti, waktu TK
saya sangat pendiam dan selalu mengalah, dan waktu TK saya sangat senang dengan
pelajaran menggambar dan berhitung. Pada masa – masa TK saya sudah mandiri,,artinya
berangkat dari rumah ke TK sendiri tanpa diantar orang tua seperti anak – anak lainnya, saya tidak pernah
menangis seperti teman –
teman yang lainnya.
Setelah melewati masa – masa TK, saya lanjut ke SD (Sekolah
Dasar) pada umur 7 tahun, waktu itu saya sudah bisa membaca, jadi pada saat
pelajaran membaca, saya tidak pernah disuruh maju kedepan kelas untuk membaca
seperti teman – teman yang lainnya, dan itu membuat
saya salah sangka pada guru saya, saya mengira kalau guru saya tidak menganggap
saya, sampai akhirnya saya tidak mau sekolah lagi.....hehehe
ketika saya berumur 10 tahun atau pada
saat kelas 4 SD, saya sering di tinggal pergi papa dan ibu saya. Karena beliau
sibuk manasik buat naik haji. Akhirnya tibalah waktu dimana saya dan kakak saya
benar-benar di tinggal pergi jauh dan sangat lama. Yahhh, mereka sedang
menunaikan ibadah haji. saya di tinggal sendirian di rumah dengan mba asuh
saya, sedangkan kakak saya tetap focus
pada sekolahnya di MAN 1 Bandar Lampung.
pada saat saya kelas 2 SMP saya mulai
tertarik dengan komputer, karena sering melihat sepupu saya main game,
kebetulan sepupu saya juga lumayan jago komputernya,,saya pun banyak bertanya – tanya tentang komputer kepada beliau
sampai saat ini.
….
Pada
saat kelas 3 SMP saya agak bingung untuk melanjutkan ke sekolah mana yang
seharusnya saya pilih, saya ingin beda dari yang lainnya,, akhirrnya saya
memutuskan untuk sekolah MAN yang berbasis pesantren (ASRAMA) yang terletak di
Bandar Lampung (Sukarame), disini saya sangat banyak mendapatkan pelajaran dan
pendidikan, terutama pendidikan tentang kehidupan yang belum tentu dirasakan
oleh anak SMA lainnya, karena disini kehidupan berasrama yang serba harus
mandiri, dan jauh dari orang tua, dan ini membuat saya lebih dewasa,,
kekompakan dan solidaritas sangat erat pada kehidupan asrama, karena susah
senang kami selalu bersama. Itulah yang saya rasakan selama 3 tahun. Setelah
dipenghujung masa SMA saya ingin sekali kuliah dengan jurusan (MPI), karena itu
merupakan pilihan yang di ridhoi oleh papa saya. selain itu juga saya ingin
menjadi seorang dokter kerena itu sudah merupakan cita-cita sejak saya usia
dini. Akhirnya saya memutuskan untuk mengambil jurusan MPI, dan orang tua saya
sangat setuju dengan keputusan saya, karena orang tua saya lebih menyarankan
saya untuk mengambil jurusan MPI di banding jurusan kesehatan, walaupun orang
tua saya tidak menuntut harus mengambil jurusan itu, artinya orang tua saya
memberi kebebasan pada saya.
Pada
akhirnya pun saya kuliah di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung dengan jurusan Manajemen Pendidikan Islam melalui jalur
SPAN-PTKIN. Yang mana pada saat itu saya sedang melaksanakan tugas saya dalam
dunia perMTQan kemudian saya melihat pengumuman kelulusan dan saya di nyatakan
lulus. Yeaayy …
Okeee, tepat tanggal berapa dan bulan
apanya saya sudah lupa itu , yang pasti setelah ospek satu minggu kemudian saya
sudah mulai aktif di masa perkuliahan. Hmmm, saya masuk di kelas A dari sekian
banyaknya kelas di MPI semester satu. Yaitu ada 8 kelas. Saya mulai beradaptasi
dengan para dosen, teman-teman, dan mata pelajarannya. Yahh, saya sudah mulai
terbiasa akan hal itu.
Tepat semester 2 , saya mendapat
panggilan dari pusat kalianda lampung selatan yang mana saya di utus untuk
mewakili MTQ tingkat provinsi kabupaten lampung selatan di tanggamus. Akhirnya
saya mengorbankan 3 mata kuliah saya untuk melaksanakan amanat yang telah di
berikan kepada saya. Sudah hal yang Nampak biasa sejak awal SMA yang sering
saya lakukan dalam pengorbanan sekolah demi MTQ, bukan karna saya tidak perduli
atas pendidikan melainkan saya lebih hobi jika pendidikan saya di imbangi
dengan bakat yang saya miliki.
Kemudian , selama saya MTQ saya tidak
mengetahui bahwa 3 mata kuliah saya pada saat itu sudah melaksanakan UTS , dan
saya terpaksa tidak mengikutinya. Hingga saya kembali aktif di kampus, saya
mulai mengurus ujian susulan , yang mana pada saat itu hanya 2 mata kuliah yang
dapat saya selesaikan , sedangkan yang satunya dosen saya tidak member
kesempatan kepada saya. Sedih yaa…
Akhirnya semester 3 pun datang , tidak
terasa saya sudah menjadi kating dari para maba yang ada di kampus ini. Yahhhh,
tepatnya kating yang ber-IPK cukup rendah yakni 3.35. separohnya dari ipk saya
pada saat semester 1. Wajar saja ipk menurun karena memang pada kenyataannya
saya tidak mengikuti uts 1 mata kuliah jadi nilai saya “D” yaeay. Sebenarnya saya sangat
bersyukur dengan nilai yang saya peroleh, saya masih di izinkan untuk dapat 24
sks. Karena bagi saya , bukan suatu masalah yang besar saya tidak mengikuti uts
melainkan karena saya juga sedang menyalurkan bakat saya di dunia per-MTQan.
leh karena itu , tahap selanjutnya akan
saya urus dengan mengambil semester pendek pada semester 4 untuk memperbaiki
nilai tersebut. Dan untuk saat ini saya focus dengan semester saya agar nilai
dapat meningkat seperti semula.
Mungkin hanya itu kisah singkat hidup
saya dari kecil hingga saat ini. Tidak banyak dan tidak indah. Hanya saja
sedikit pengalaman yang sudah saya peroleh. Pesan saya , mari salurkan bakat
anda selagi anda mampu. Agar pendidikan anda menjadi sempurna dengan di iringi
jati diri anda sendiri.
Wassalamualaikum wr.wb





Inggrisnya gimana??
BalasHapusHalo ka masih on kah
BalasHapusJgn lupa mampir blog sy dfjriworld
BalasHapus